WHISTLEBLOWING SYSTEM

Apakah anda mengetahui ada pelanggaran?

LAPORKAN via WBS!

Artikel

line
  • 2022-02-02 09:00:15
  • administrator

Desinfeksi Ruangan di RSUD Sidoarjo, Menghadapi Masa Pandemi Covid-19

Foto mbak April (1)    Foto mbak April (2)

 

Pelayanan kesehatan di RSUD Sidoarjo pada masa pandemi tetap berjalan dengan prinsip mematuhi protokol kesehatan sesuai yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo. Sebagai salah  satu pemegang peran penting pada lingkungan rumah sakit, Sanitarian di RSUD Sidoarjo dituntut untuk bisa melakukan modifikasi/rekayasa lingkungan di tempat tugas masing-masing. Untuk menciptakan ruang kerja yang aman bagi petugas kesehatan serta pengunjung/pasien rumah sakit di RSUD Sidoarjo, rumah sakit melakukan pemenuhan sarana berupa hand rub dan tempat cuci tangan, mewajibkan jaga jarak  antara petugas dengan pengunjung maupun antar pengunjung, juga menerapkan pembatasan pengunjung pasien dan maupun penunggu pasien (maksimal 1 orang). Selain itu, jam kunjungan pasien ditiadakan dan  penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) diwajibkan bagi petugas medis antara lain masker, sarung tangan/handscoon, faceshield, kacamata googles dan baju hazmat, khususnya di ruang penanganan pasien Covid-19.

Petugas sanitarian berperan penting dalam pelaksanaan desinfeksi ruangan seperti ruang isolasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang hampir setiap hari mengalami peningkatan jumlah pasien Covid-19 selama masa pandemi hingga pernah terjadi overload. Tak hanya itu, tapi juga termasuk ruang pelayanan rawat jalan yang dilakukan desinfeksi dua hari sekali secara rutin setelah selesai jam pelayanan, ruang operasi khusus pasien Covid-19 setiap selesai operasi, dan juga ruang isolasi serta ruang pelayanan lainnya termasuk ruang perkantoran pegawai yang dilakukan rutin setiap hari libur.

Desinfeksi ruangan dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme patogen penyebab penyakit dengan cara fisik dan kimiawi. Petugas sanitarian melakukan desinfeksi ruangan menggunakan bahan kimia dengan cara mist blower dan drymist untuk alat aplikasi dengan dosis dan takaran yang telah ditentukan. Dosis dan takaran untuk desinfeksi ruangan menggunakan Benzalkonium Chloride dan H2O2 (Hidrogen Peroksida). Benzalkonium Chloride merupakan zat amonium yang bisa ditemukan dalam produk antiseptik dan desinfektan. Zat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan beberapa jenis bakteri, virus, serta jamur. Sedangkan H2O2 (Hidrogen Peroksida) merupakan antiseptik yang efektif dan nontoksik yang sering dipakai di dunia kesehatan sebagai desinfektan karena tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Setelah proses desinfeksi, ruangan dapat digunakan kembali dalam kurun waktu satu hingga 4 jam. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan efektifitas cairan yang digunakan.

Di era pandemi Covid-19 ini, penggunaan APD sangatlah penting untuk menurunkan risiko penularan penyakit infeksius pada tenaga medis karena dapat menghindarkan kontak dengan patogen. APD yang digunakan oleh petugas sanitarian pada saat melakukan desinfeksi ruangan antara lain masker, sarung tangan/handscoon, baju hazmat, kacamata googles, faceshield, nurse cap dan sepatu boot. Penggunaan APD ini wajib diterapkan karena paparan bahan aktif dari desinfektan dapat bersifat toksik bagi petugas baik melalui inhalasi, mata dan permukaan kulit.

Pada bulan Juli tahun 2021 di RSUD Sidoarjo terjadi peningkatan kritis pasien Covid-19 hingga mencapai total 8.453 orang. Dengan adanya lonjakan kasus Covid-19, maka jumlah permintaan desinfeksi ruangan pun turut meningkat. Sejak awal munculnya kasus Covid-19, petugas sanitarian di RSUD Sidoarjo sudah melakukan pembentukan jadwal desinfeksi ruangan secara optimal guna mengurangi adanya penularan virus Covid-19. Dengan adanya desinfeksi ruangan yang dilakukan secara rutin, diharapkan terciptanya lingkungan yang nyaman, aman dan meminimalkan kontaminasi virus Covid-19 bagi petugas maupun pasien/pengunjung di lingkungan RSUD Sidoarjo.

Artikel oleh : Aprilia Novitasari, A.Md.KL

Informasi Terbaru